Hanya blog ini yang setiap malam menemani aku diwaktu aku sedih maupun senang.
Hari ini aku sedih banget, aku nggak nyangka bahwa orang yang aku sayang, yang aku anggap seperti ortuku sendiri nggak mengerti tentang perasaan yang telah aku rasakan selama ini. aku sedih, tapi aku nggak ingin kesedihanku membuat orang tuaku tau.aku g ingin membebani beliau.aku malah ingin membahagiakan beliau. aku nggak diam saja, kami berusaha kok. apapun yang dibilang orang- orang pasti aku coba. sampai hal- hal yang nggak aku suka, sesuatu yang aku benci walau emng itu salah satu dari usaha yang harus aku jalani, aku lakukan.
Terimakasih, engkau yang sudah membesarkan aku, merawatku, mulai kecil hingga tumbuh dewasa.
aku sayang Bapak & ibu.
meskipun dalam hati aku merasa terpaksa, aku merasa eneg, aku tetap saja melakukannya. demi kebahagiaan semuanya, demi kebahagiaan orang tuaku. tetapi kenapa orang yang aku anggap sebagai ortuku sendiri terkadang tak memahami perasaanku, tak memahami perasaan suamiku. meskipun aku sedih,aku tetap saja tersenyum, walau hati menangis. aku nggak mau hal- hal yang aku rasakan terlihat oleh orang lain, apalagi orang yang aku sayang. cukuplah aku yang merasakan sakit. kapankah beliau akan mengerti....kapan beliau akan membiarkan aku dan suami tuk pilih jalan sesuai dengan keinginanku. aku merasa terkekang, aku merasa terpaksa, tetapi disisi lain aku juga ingin berbakti, aku ingin nurut, aku nggak ingin jadi menantu yang durhaka. aku berusaha menerima apa yang telah diperintahkan oleh orang yang aku sayang.
Bapak, Ibu ku sudah menerima suamiku apa adanya. meskipun terkadang beliau juga sedih.tetapi beliau juga nggak putus asa. beliau juga terus mendo'akan anak dan menantunya untuk yang lebih baik.sampai- sampai aku nggak tega setelah mendengar cerita dari orang tuaku yang tiap malam selalu tak putus untuk kominikasi dengan yang maha kuasa.

aku mendengar ucapan dari ibu mertuaku, seakan- akan hatiku teriris, dadaku sesak, fikiranku kosong, tetapi, aku tetap saja tersenyum, aku tetap saja berusaha santai. aku mendengar ucapan- ucapan dengan nada tinggi, seakan- akan aku dan suami tidak pernah ada usaha, tidak pernah berikhtiar. aku tau beliau menghawatirkan kami, cuma, kenapa caranya sekeras itu.
aku juga sayang sama ibu mertua, ibu mertua juga ku anggap sebagai ibuku sendiri. semoga ibu mengerti tentang perasaan ku selama ini.
maaf akhir- akhir ini aku sensitif,aku peka sekali dengan perkataan seseorang yang menurutku g pantas tuk diucapkan didepan orang sepertiku.mengertilah ibu....kami akan berusaha membahagiakan kalian semua, kami akan berusaha tuk jadi anak yang sholeh dan sholehah.
izinkan kami tuk membahagiakan beliau ya allah....berilah beliau semua panjang umur, umur yang barokah, murah rizky dan tambah saya kepada kami ya allah....Aku sayang mereka semua ya allah...